http://ajisetiaji12.blogspot.co.id/2015/02/kumpulan-animasi-kursorcursor-mouse.html

Rabu, 07 Juni 2017

Menu Sederhana Ala Pekalongan



Hai, hai sobat lala...

Kali ini saya akan berbagi tentang kuliner pekalongan, yaitu “Megono” kalian pasti tahukan???...

Ya, megono tak asing lagi ditelinga orang Pekalongan. Megono termasuk makanan khas pekalongan, rasanya enak dan disukai banyak orang. Kalau kita mendengar kata megono pasti ingat orang Pekalongan karena makanannya. Tapi... kalian tahu tidak kenapa sih megono menjadi makanan khas Pekalongan?

Sejarah Megono
        Ini dia asal usul megono, dulu megono termasuk makan peninggalan kerajaan mataram. Megono adalah nasi tumpeng yang dipinggir-pingirnya terdapat bumbu yang berupa cecek (nangka muda) yang sudah direbus dan dipotong besar-besar atasnya diberi bumbu yang sudah masak. Pada saat itu nasi megono tersebut nantinya akan di hanyutkan ke laut sebagai rasa syukur. Namun, lama-kelamaan kebiasaan tersebut diubah, nasi megono hanya dapat dijumpai ketika ada peringatan Islam. Tidak lagi dihanyutkan ke laut, tetapi dimakan bersama-sama di masjid.
       Bagi orang Pekalongan kebiasaan tersebut diubah. Kini nasi megono menjadi makanan sehari-hari orang Pekalongan, karena cara membuatnya yang mudah dan rasanya enak. Tidak hanya sebagai makan sehari-hari saja, nasi megono juga didagangkan dengan dibungkus daun jati atau daun pisang. Itulah sebabnya megono kini menjadi makanan khas pekalongan.


Kelezatan Megono
       Megono adalah lauk yang berupa cecek (nangka muda) yang di campur dengan kelapa parut yang diberi bumbu sedap. Sekarang megono kini telah menjadi makan sehari- hari orang Pekalongan. Megono hampir disukai banyak orang,  dari anak-anak hingga dewasa. Tidak hanya disukai warga Pekalongan saja, tetapi juga orang-orang diluar daerah Pekalongan. Kalau berkunjung ke Pekalongan pasti tak lupa berburu sego megononya.
        Megono dapat menjadi teman makan yang enak, walau hanya dengan nasi putih hangat  saja dan cocok bersanding dengan menu lainnya. Megono dapat dinikmati kapan saja, bisa pagi ,siang atau malam hari. Biasanya di Pekalongan megono di dagangkan dipagi hari sebagai menu sarapan pagi. Selain di pagi hari megono juga ada pada sore hari, yang terdapat di warung-warung lesehan sego megono. Orang pekalongan biasa menyebutnya dengan “Sego Megono”. Kita dapat menikmati megono kapan pun dan dimanapun disudut Pekalongan. Sego megono yang didagangkan di warung-warung lesehan sekarang sudah jarang yang menggunakan bungkus daun jati karena  jarang kita jumpai. Dan sekarang banyak pedagang sego megono menggunakan kertas minyak yang mudah didapat. Padahal, bungkus daun jati akan lebih membuat sedap selera makan kita, karena aroma daun jati yang khas. Megono biasanya dihidangkan dengan menu lain, seperti yang biasa ada di warung-warung lesehan, yaitu: tempe goreng, sate keong, sate telur puyuh dan menu-menu yang lainnya.
      Tidak hanya itu harganya pun terjangkau untuk setiap kalangan. Biasanya satu bungkus nasi megono dijual dengan harga 2.000 rupiah, sangat murahkan???... , Nasi megono memang maknyus...??? rasanya enak, sedap, harganya pun terjangkau bagi semua kalangan.

Cara membuat megono
       Selain rasanya yang maknyus...., megono juga mudah dibuat sendiri. Ayok kita coba buat megono,,,,.....
1. Nangka muda atau cecek dijajak/dicincang kecil-kecil, setelah itu dicuci untuk menghilangkan getah pada cecek tersebut.
2.     Kemudian kita buat bumbunya, bahannya: bawang putih, bawang merah, cabai rawit kalau pingin pedas, garam, daun salam, kecombrang, terasi dan tak lupa kelapa parut.
3.    Siapkan panci yang ada sarangannya, lalu masukkan cecek yang sudah dicuci kemudian kelapa parut dan bumbunya. Dikukus hingga matang.
4.      Setelah matang angkat, lalu aduk jadi satu.
5.      Siap sajikan.
Mudah bukan, jangan lupa coba buat di rumah ya........,,,
Selamat mencoba.....


Semoga Bermanfaat


Menu Sederhana Ala Pekalongan

Hai, hai sobat lala... Kali ini saya akan berbagi tentang kuliner pekalongan, yaitu “Megono” kalian pasti tahukan???... Ya,...